expr:class='"loading" + data:blog.mobileClass'>

Kami

Rainaldy Sebastian M.Fajar Atma Dinata Ersa Rahmawati Nur Illyyin DeviAnita Tamara MB
SELAMAT DATANG ho..ho..ho..
santa provided by bunnyhero labs

Selasa, 16 November 2010

Beruang Madu


Beruang Madu




Beruang Madu. Foto:flickr.com
Beruang madu termasuk salah satu jenis beruang terkecil di antara jenis beruang yang ada di dunia. Panjang tubuhnya 1,40 m, tinggi punggungnya 70 cm dengan berat berkisar 50 - 65 kg. Kuku yang panjang digunakan untuk memanjat pohon-pohon yang berbatang lurus dan tinggi dengan cepat dan mudah.
Beruang madu berwarna hitam, dengan sedikit bulu yang keputih putihan atau kuning yang ber bentuk "V" di dadanya: Moncong nya berwama lebih cerah dari wama badannya.Beruang madu senang hidup di hutan-hutan primer, hutan sekunder, dan sering juga di lahan-lahan pertanian. Penyebarannya mencakup Sumatera dan Kalimantan serta Semenanjung Ma laya, Indocina, Cina Selatan dan Burma. Di propinsi Bengkulu banyak dijumpai di daerah-daerah rawan gangguan, yaitu di kabupaten Bengkulu Selatan dan Bengkulu Utara.
Beruang madu walaupun termasuk ke dalam ordo karnivora (pemakan daging) tetapi bersifat omnivora (pemakan segala), antara lain binatang-binatang kecil, burung, ayam, buah-buahan dan daun-daun tertentu terutama pucuk-pucuk palem.
Makanan yang paling disukainya ialah sarang lebah (anak beserta madunya), oleh karena itulah binatang ini disebut "beruang madu". Caranya seekor beruang memangsa sebuah sarang madu, ialah dengan memasukkan kuku -kuku kaki depannya ke dalam sebuah sarang yang sudah ada madunya, lalu menjilat madu beserta anak lebah itu dari dalamnya. Kegiatan mencari makan dilakukan pada malam hari.
Saat ini beruang madu terancam punah karena berkurangnya habitat mereka dan akibat perburuan liar, baik untuk diambil dagingnya atau kepentingan medis. Banyak orang China percaya bahwa bagian-bagian beruang madu memiliki kekuatan menyembuhkan yang spesial.





Sumber:http://id.wikipedia.org/wiki/Beruang_madu

By :  Ersa Rahmawati
        Nur Illiyin Devi Anita

Tidak ada komentar:

Posting Komentar